Puluhan Atlet Paralayang Ramaikan Kejuaraan Paralayang Ketua FASI Sulut Cup 2024 di Minahasa Utara

Kejuaraan Paralayang Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Sulut Cup 2024 di Landing Zone Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada Jumat, (19/7/2024).

Puluhan Atlet Paralayang Ramaikan Kejuaraan Paralayang Ketua FASI Sulut Cup 2024 di Minahasa Utara
Kejuaraan Paralayang Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Sulut Cup 2024 di Landing Zone Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada Jumat, (19/7/2024). Foto: Dispenau

Minahasa Utara, abadi.co.id - Lebih dari 50 atlet paralayang meramaikan Kejuaraan Paralayang Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Sulut Cup 2024 yang dibuka secara resmi oleh Danlanud Sam Ratulangi Marsma TNI Ramot C.P. Sinaga, S.E., M.Han., di Landing Zone Desa Tiwoho, Kecamatan Wori, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Puluhan atlet tersebut berasal dari Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan, Papua, dan juga ada yang berasal dari Rumania.

Memasuki hari kedua pada Jumat, (19/7/2024) kejuaraan paralayang, terlihat sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang mempertandingkan ketepatan mendarat dengan kategori overall, putri, junior putra, TNI Polri, dan fun tandem.

BACA JUGA: Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Bonang Bayuaji Tutup Drag Race Kejuaraan Provinsi Seri-1

Kejuaraan Paralayang Ketua FASI Sulut Cup 2024 kejuaraan ini merupakan salah satu program kerja FASI Sulawesi Utara untuk membina para atlet dalam meningkatkan kemampuannya sekaligus menambah jam terbang dan pengalaman bertanding.

Selain itu bagi atlet yang berasal dari luar Sulawesi Utara, setelah take off dari Gunung Tumpa, Kota Manado dengan ketinggian 750 mdpl akan mendapatkan pengalaman sensasional dengan keindahan pesona alam Sulawesi Utara

Atlet dari Sulawesi Tengah, Jeanette dan Erlangga menyebutkan butuh waktu tiga minggu untuk mempersiapkan diri kejuaraan ini agar hasilnya maksimal. "Kita totalitas berlatih supaya keikutsertaan di Sulawesi Utara ini tidak sia-sia," katanya.

Menurutnya, Gunung Tumpa, Desa Tiwoho merupakan venue baru yang belum pernah dicoba, sehingga dapat menambah kemampuan dengan suasana yang baru dan setelah take off beberapa kali, sensasinya sangat luar biasa, pemandangan sangat indah.

"Disini banyak pengalaman yang kita dapat, bisa dapat teman baru dan juga healing dengan keindahan Sulawesi Utara dari puncak Gunung Tumpa," ujarnya.

Mereka juga mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Utara, khususnya generasi muda untuk belajar olahraga dirgantara, salah satunya paralayang dan terbang dari Gunung Tumpa.